Berita


Kalender

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

Profil YPIP Surabaya


Program PPQ SMPIT Permata


Sambut Ramadan, SIT Permata Gelar Parenting Jurus Jitu Manajemen Gadget

Sambut Ramadan, SIT Permata Gelar Parenting Jurus Jitu Manajemen Gadget

Oleh: Handika Putra

SURABAYA – Menyambut bulan suci Ramadhan, SIT Permata Surabaya menggelar kegiatan parenting bertajuk “Bijak Menggunakan Gadget agar Ramadhan Kian Melejit” pada Sabtu, 15 Februari 2025. Acara ini dihadiri lebih dari 300 wali murid dari berbagai jenjang, mulai dari TKIT, SDIT, hingga PPQ SMPIT Permata Surabaya.

Kegiatan dibuka dengan penampilan tari kreasi dari siswa-siswi TKIT Permata Surabaya. Dengan gerakan yang lucu dan menggemaskan, anak-anak sukses mencuri perhatian para wali murid yang hadir. Tak hanya itu, suasana semakin semarak dengan adanya bazar yang diikuti oleh para wali murid dari berbagai jenjang. Lebih dari sembilan stand menawarkan aneka produk yang menarik minat para pengunjung.

Usai penampilan anak-anak, acara berlanjut dengan taujih tarhib Ramadhan yang disampaikan oleh KH. Mad Toha, S.Ag, selaku kepala pesantren PPQ SMPIT Permata Surabaya. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan pentingnya menyambut bulan suci dengan hati yang penuh kegembiraan. “Seorang mukmin yang sejati akan menyambut Ramadhan dengan suka cita. Karena itu, Allah telah memberi kita kesempatan di bulan Rajab dan Sya’ban untuk mempersiapkan diri agar ibadah kita lebih maksimal di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Acara utama dalam parenting ini adalah sesi motivasi yang disampaikan oleh Bunda Euis Kurniawati. Mengawali materinya, Bunda Euis menyampaikan berbagai kasus mengkhawatirkan terkait penggunaan gadget pada anak. Salah satu yang mengejutkan adalah kasus seorang anak perempuan di Bengkulu yang menjadi korban kekerasan oleh 12 laki-laki, tujuh di antaranya masih berusia SD.

Tak hanya itu, ia juga menunjukkan bukti percakapan di grup WhatsApp anak kelas 5 SD yang berisi perjanjian untuk bertemu di sebuah hotel. Kasus lain yang diangkat adalah kebijakan unik di sebuah universitas di Aceh yang mengimbau mahasiswa untuk mandi sebelum kuliah, akibat kebiasaan begadang bermain gadget.

Enam Jurus Bermain Gadged

Melihat dampak yang begitu besar, Bunda Euis memaparkan enam jurus jitu dalam mengelola penggunaan gadget pada anak:

Jurus yang pertama yaitu menerapkan screen time, dengan mengatur waktu penggunaan gadget pada anak sesuai dengan tahapan perkembangan usianya.

Untuk anak usia dibawah 2 tahun tidak sama sekali diberikan kesempatan bermain gadget, untuk anak usia 2—5 tahun maksimal dalam 1 hari diberikan akses gadget selama 1 jam, untuk usia diatas 5 tahun maksimal 1 hari 2 jam dan yang terakhir untuk usia diatas 14 tahun yaitu 1 hari maksimal 14 jam 17 menit.

Jurus kedua yaitu menyentuh bagian otak yang bernama lobus insula. Cara menyentuhnya yaitu dengan berkisah. Beliau memaparkan untuk selektif dalam memilih cerita, dengan catatan tidak ada unsur pornografinya, unsur mencuri, memukul dan kejahatan lainnya.

Jurus ketiga yaitu menyentuk bagian otak yang bernama Pre Frontal Cortex. Cara menyentuhnya yaitu dengan memberikan alasan logis kepada si anak terkait bahaya menggunakan gadget yang berlebihan. Beliau juga memaparkan perbedaan antara nurut dan taat, nurut itu anak hanya akan melakukan jika ada orang tuanya saja sedangkan taat anak akan melakukan sesuatu dengan kesadaran sendiri.

Jurus keempat yaitu dengan kesepakatan. Pada jurus yang keempat, Bunda Euis menyampaikan dengan cara yang berbeda yaitu menerapkan simulasi kepada walimurid yang hadir. Walimurid diminta untuk membuat kelompok berisikan 2 orang kemudian salah satu simulasi membuat kesepakatan.
Jurus kelima yaitu gadget time.

Pada jurus kelima ini, Bunda Euis memberikan tips bagaimana mengatur Youtube agar dapat menyaring konten dewasa, sehingga ketika anak—anak lihat youtube tidak ada konten dewasa yang muncul di kolom pencarian.

Kemudian jurus keenam yang terakhir yaitu berikan aktivitas pengganti. Sebagai orang tua, harus memiliki segudang aktivitas positif yang sudah siap diberikan kepada si anak. Karena alasan anak—anak bermain gadget adalah mereka tidak ada inisiatif untuk melakukan aktivitas non gadget.

Acara parenting ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, pembagian doorprize, serta doa bersama. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para orang tua semakin bijak dalam mengelola penggunaan gadget, sehingga anak-anak dapat menyambut Ramadhan dengan penuh keberkahan.***

Cari