Berita


Kalender

April 2024

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

Profil YPIP Surabaya


Program PPQ SMPIT Permata


Hubungan Santri dan Pesantren

Hubungan Santri dan Pesantren

Oleh : Indah Cahya Wulandari ( Musyrifah PPQ SMP Islam Terpadu Permata Surabaya)

 

Di era seperti ini amat penting bagi para pelajar untuk terus berkembang dan berdayaguna bukan perihal akan menjadi apa, namun akan menjadi seperti apa. Bukan hanya otak yang harus diasah namun juga akhlak serta adab. Banyak sekali orang yang cerdas namun tak bisa bijak menggunakan kecerdasannya, maka dari itu tak heran jika banyak yang memilih pesantren sebagai markas pembentuk jati diri, mulai dari nilai umum hingga nilai spiritual. Orang yang tinggal di pesantren biasanya dijuluki dengan nama "Santri" .

Kehidupan seorang santri sangatlah erat dengan solidaritas yang tinggi, selain berhubungan dengan manusia yang disebut dengan hablum minannas santri juga mampu berhubungan baik dengan Allah SWT yang biasa disebut dengan hablum minallah. Dengan lingkup yang seperti ini maka tak heran jika ucapan, perkataan, dan quote yang diucapkan menjadi motivasi yang berunsur islami.

Pesantren kini mulai berkembang dari yang dulu hanya belajar kitab kuning atau menghafal di sebuah langgar dan musholla, kini telah menjadi berbagai macam inovasi seperti, ada yang berbasis modern dengan pendidikan bertaraf Nasional, ada yang bertaraf internasional, ada yang berbasis modern dengan bertaraf salafinya dan ada pula unit pengembangan dari rumah seperti Madrasah Diniyah dan rumah tahfidz.

Kegaduhan dan keramaian sehari-hari seolah menjadi teman yang nyata bagi para santri. Lantunan Kalam ilahi yang tak pernah henti terdengar seakan menjadi kebutuhan, menolong teman yang sudah dianggap menjadi saudara adalah suatu keharusan bagi mereka, dan mengabdi kepada guru adalah suatu yang amat dijunjung tinggi bagi seorang santri. Berbagai ujian, tantangan, serta cobaan berulang kali menerjang mereka, Namun semua itu tak bisa melemahkan i'tikad kuat seorang santri, yang ada justru semakin menguatkan. Maka seperti itulah hakikat hubungan santri dan pesantren yang dimana menjadi support sistem terbaik baik dhohir maupun batin.

Begitupula dengan Pondok Pesantren Qur'an Permata Surabaya, yang mendidik dengan penuh ketulusan, mengayomi dengan penuh keikhlasan, dan selalu berusaha mengembangkan beragam aktivitas dan kreativitas santri. Kini Pondok Pesantren Qur'an Permata muncul sebagai gagasan baru membentuk generasi yang bertaqwa dan berkarakter pemimpin, memperkuat pembelajaran agama Islam dengan menambah kurikulum diniyah atau Pesantren, membina karakter atau akhlak islam dan ibadah kepada peserta didik secara bertahap menuju terbentuknya generasi pemimpin yang bertaqwa, dan mengajarkan keterampilan hidup secara khusus dalam keterampilan berbahasa Inggris dan Arab serta keterampilan entrepreunership.


Tak banyak yang mengetahui dan memahami bagaimana kehidupan sebuah pesantren, terutama di Pondok Pesantren Qur'an Permata Surabaya, mungkin dari usia memang sangat belia namun di dalamnya banyak sekali kepercayaan tentang terwujudnya jutaan mimpi dan harapan, seperti terwujudnya salah satu impian santriwati kelas 9 yang telah menuntaskan hafalan 30 juz dalam kurun waktu 2 tahun dan 1 tahun setengah dengan nama Hanifah Alimatuz Zahrah dan Hayyi' Lana Min Amrina Rosyada Tohari.

Salah satu pesan yang berkesan dari ibu nyai Nur Ishmah pengasuh pondok Yanbu'ul Qur'an Kudus bagi para penghafal Al-Qur'an yaitu "Hafalan Alquran adalah fadhol atau anugerah dari Allah yang tidak didapat kebanyakan orang. Dapat menjadi seorang penghafal Al-Qu'ran yang selesai 30 juz, bukanlah karena cerdasnya penghafal, bukan pula karena alimnya guru, tetapi karena Allah. Selain sebagai anugerah, hafalan Al-Qur'an merupakan nikmat dari Allah." Maka dari itu, cintailah proses, maka kamu akan mencintai hasilnya, dan ikhlas dalam menghafal Al-Qur'an adalah bentuk mencintai proses yang paling sempurna.***