Jalan Menemukan Cahaya
Jalan Menemukan Cahaya
Oleh: Bonny Megah Cahyani, S.Pd.
Wali Kelas 4A
Ku kira menjadi seorang guru adalah
perkara yang mudah, datang, duduk, mengajar,
memberi nilai, kemudian
pulang. Tetapi nyatanya
tidak demikian. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi
juga menuntut para murid agar mereka memiliki
perilaku yang baik dan
kecakapan hidup saat mereka dewasa. Pun seorang guru juga harus dihadapkan pada tugas-tugas administrasi sebagai
petunjuk kerja atau pedoman belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan tersebut dapat
berlangsung lebih efektif dan efisien.
Guru harus sadar betul bahwa tugas
mereka tidak hanya mengajar melainkan terus belajar.
Belajar cara mengajar yang menyenangkan dan sesuai jamannya, belajar memahami karakter
siswa, belajar cara menghadapi siswa yang sulit diatur,
dan lain sebagainya.
Kenapa berat sekali menjadi guru?
InsyaAllah tidak berat jika dilandasi dengan niat yang tulus. Setiap guru pasti memiliki harapan besar pada
murid-muridnya salah satunya adalah
ingin menjadikan mereka sebagai pemimpin bangsa ini. Menjadikan mereka sosok pemimpin
yang tangguh, jujur,
amanah, dan bertanggung jawab. Tentu saja harus ada daya dan upaya untuk membentuk karakter
murid yang demikian. Setiap hal kecil yang guru sampaikan di kelas akan memberikan kontribusi pada kehidupan
murid saat mereka dewasa.
Dalam perjalanan mendidik murid tentu
saja tidak lepas dari segala permasalahannya.
Entah ada yang sulit diatur, malas belajar, berkelahi di kelas, komplain
dari orang tua murid dan permasalahan lainnya yang membuat
menghela nafas panjang.
Memang harus ada tantangan
yang demikian supaya hidup lebih bervariasi. Teringat salah satu potongan ayat
di dalam surah Al Balad.
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (Al Balad:4)
Dalam ayat ini semakin jelas bahwa manusia diciptakan dalam keadaan susah payah. Harus ada sedikit kesulitan-kesulitan dalam proses mendidik murid. Harus merasakan sakit, jatuh, terluka, menangis, kecewa, memar, babak belur, berdarah-darah, dan lain sebagainya.
Tetapi kita tidak perlu risau karena
di setiap kesulitan itu Allah telah berjanji akan memberikan kemudahan.
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al Insyirah ayat 6)
Tidak apa-apa
jika dalam proses
mendidik siswa tidak selalu lancar
seperti jalan tol. Suatu saat pasti kita bisa memetik
buah keberhasilan dari jerih payah kita saat ini.***