-800x601.jpeg)
SIT Permata Surabaya Gelar Halal Bihalal, Uniknya Ada Game Serok Uang
SIT Permata Surabaya Gelar Halal Bihalal, Uniknya Ada Game Serok Uang
Oleh: Amilud Dinul Qoyyimah (Kepala SDIT Permata)
Memasuki Syawal hari ke sebelas Sabtu,
20 April 2024, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Surabaya menyelenggarakan
Halal Bi Halal pegawai beserta keluarganya di halaman SDIT Permata Jalan Cacat
Veteran 41 Pakal Surabaya.
Halal bi halal yang diselenggarakan
mulai pukul 12.30 sampai dengan 15.30 WIB ini mengusung tema Syawal Ceria,
Keluarga Bahagia. Dihadiri 90 orang yang terdiri dari Yayasan, Guru, Karyawan
TK, SD, SMP dan keluarga. Sebelum acara dimulai, makan siang bersama dengan
menu bakso dan mie ayam menjadi perekat antar pegawai bersama keluarga yang
hadir. Saling bercengkerama, ngobrol seputar Idul Fitri di kampung halaman juga
menambah keakraban.
Bergeser dari makan siang bersama pada
kesempatan Halal Bihalal kali ini ustad Sumari memberikan sambutan mewakili
Ketua Yayasan. Beliau membuka sambutan dengan pertanyaan kepada seluruh yang
hadir, “Bagaimana perasaan bertemu pegawai beserta keluarganya dengan jamuan
makan siang di momen istimewa kali ini?” Seluruh hadirin menjawab antusias,
“Bahagia, senang.”
Gelaran Halal Bihalal ini dikemas dengan berbagai acara diantaranya murajaah Al Quran bersama, bertukar jajanan khas daerah serta games serok uang baru, tausyiah yang disampaikan oleh Ustad KH. Mad Toha.
Usai sambutan dari perwakilan Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Permata Surabaya, bertukar jajanan khas daerah atau dari kampung halaman menjadi momen yang juga membuat semarak acara Halal Bihalal kali ini. Seluruh hadirin berdiri melingkar, memegang jajanan khas daerah dengan diiringi musik dengan tema Halal Bihalal, jajanan khas daerah diputar ke arah kanan terus-menerus dengan diiringi musik hingga musik dihentikan panitia, maka jajan itulah yang menjadi rezeki peserta.
Tak kalah serunya adalah game serok uang baru yang juga membuat penasaran para hadirin. Peserta dibagi menjadi beberapa kategori sebelum game dimulai. Ada tim dari segmen guru Al-Qur’an, tim segmen wali kelas, tim keluarga yang hadir minimal suami/istri beserta istri/suaminya.
Game serok uang baru dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan dapur yaitu spatula sebagai alat untuk menyerok uang
barunya. Nampan sebagai wadah meletakkan hasil uang baru yang berhasil diserok.
Game serok uang dimulai dari tim
Al-Qur’an melawan tim wali kelas. Kedua tim diberikan durasi waktu kurang dari
satu menit untuk menyerok sebanyak mungkin uang baru kertas yang nominalnya
terdiri dari pecahan dua ribu rupiah, pecahan sepuluh ribu rupiah.
Sebelum game serok uang baru dimulai peserta ditutup kedua matanya dengan kain. Hitungan ketiga dimulai, kedua tim mulai meraba dimana spatula dan nampan serta posisi uang baru yang akan diserok.
Teriakan penyemangat dari kedua tim
menambah keseruan acara Halal Bihalal kali ini. Gemas, pengen bantuin, hingga
riuh tepuk tangan kian meramaikan sesi game. Semua pegawai beserta keluarga
nampak bahagia dan ceria, berhasil menyerok uang baru dengan bangga meski
mendapatkan dua hingga empat lembar saja. Game dilanjutkan hingga semua tim
berkesempatan merasakan keseruan menyerok uang baru.
Nampak keceriaan terpancar dari semua undangan yang hadir. “Alhamdulillah sangat menyenangkan terutama agenda serok uang sangat gembira. Happy banget,” ujar Ustaza Ika Guru SDIT Permata.
Sementara dari istri pegawai PPQ SMPIT Permata juga menyampaikan hal senada, “Seru dan bermanfaat tentunya. Bisa mengajak seluruh anggota keluarga untuk hadir acara Halal Bihalal keluarga SIT Permata,” ungkap Yuli Aryani istri Ustad Supri Karyawan PPQ SMPIT Permata.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari
Ustad KH. Mad Toha selaku Pengasuh Pondok Pesantren Qur’an SMPIT Permata
Surabaya. Ustad Toha menyampaikan hikmah dari surat Q.S An-Nisa 36.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,”
Yaitu menyelesaikan permasalahan secara vetikal hubungannya kepada Allah dengan memohon ampunan-Nya, menyelesaikan permasalahan terhadap sesama manusia dengan meminta maaf yang terwujud dalam silaturahmi. Maka inilah yang akhirnya memunculkan tradisi silaturahmi.
Silaturahmi artinya sambung kasih
sayang. Manusia tidak akan pernah lepas
dari kesalahan dan dosa. Seringkali, ini dapat menyebabkan putusnya suatu
hubungan. Untuk menyambung tali yang putus, umat Islam dihimbau untuk tetap
bersilaturahmi.
Peghujung acara ditutup dengan doa serta
kisah penuh hikmah dari Ketua Yayasan Ustaza Lutfiatul Ma’rifah beserta
suaminya yang baru saja pulang dari perjalanan ibadah umroh.